Media Dakwah LPDI Al-Ihya Tuban, Dibawah bimbingan Al-ustad Hadi Muhammad Baagil

Sabtu, 13 Februari 2016

Mulutmu Harimaumu..!



Rasulullah SAW bersabda :

عَنْ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُ إِنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الْمُسْلِمِينَ خَيْرٌ قَالَ >> مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ <<.

Artinya: “Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sesungguguhnya pernah seorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Muslim manakah yang paling baik?”, beliau bersabda: “Barangsiapa yang kaum muslim selamat dari lisan dan tangannya.” HR. Muslim.

Hadis di atas menjelaskan kepada kita betapa pentingnya perdamaian dan persatuan di antara kaum muslimin begitu juga perdamaian dengan kaum selain muslimin. Dari hadis di atas dapat kita pahami bahwa rasulullah saw menekankan kepada kita hakikat orang islam hakiki adalah mereka yang dapat menjaga tanganya dari mencuri,memukul tanpa hak,berbuat perbuatan yang keji, serta dapat menjaga lisannya dari mencaci maki,berbohong dan lain sebagainya.


Menjaga diri kita dari hal-hal tersebut menjadi suatu kewajiban karena di dalam perbuatan tersebut dapat menyebabkan  perpecahan, permusuhan, dsb.
 
Jika kita teliti dalam hadis di atas , rasulullah saw mendahulukan kata " اللسان " yang artinya lisan atau mulut dari pada tangan, hal tersebut mengindikasikan kepada kita umatnya akan bahaya yang di sebabkan oleh lisan nampaknya lebih besar jika di bandingkan dengan bahaya yang di sebabkan tangan kita, hal itu sejalan dengan apa yang di katakana oleh imam ali karamallahu wahjah :

اللسان صغير جرمه كبير جرمه  " "
Artinya :"lisan itu kecil bentuknya tapi besar bahayanya"

Pada akhirnya memang jika kita teliti, sebab musabab terjadinya peperangan antara suku baik di semenanjung arab ataupun di indonesia di sebabkan fitnah yang tersebar dari lisan ke lisan yang tidak beradab.
  
Bahaya lisan memang sangat perlu kita perhatikan, tak jarang tanpa kita sadari mulut yang kotor dapat membuat orang lain sakit hati ,atau membuahkan perceraian  antara suami istri, atau bahkan menjadikan pertumpahan darah waliyadhu billah.
Berikut kami sertakan beberapa hadis yang menjelaskan akan bahaya lisan manusia :

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ:  قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ صَمَتَ نَجَا ».
Artinya: “Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang diam niscaya ia selamat.” HR. Tirmidzi.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِصلى الله عليه وسلم - « مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلاَ يُؤْذِ جَارَهُ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ » .
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diam.” HR. Bukhari dan Muslim.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لاَ يُلْقِى لَهَا بَالاً ، يَرْفَعُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ »
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba benar-benar berkata dengan sebuah keridhaan Allah yang ia tidak terlalu perhatikan, maka Allah akan mengangkat dengannya beberapa derajat.” HR. Bukhari.



عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا النَّجَاةُ قَالَ « أَمْسِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ وَابْكِ عَلَى خَطِيئَتِكَ ».
Artinya: “Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku pernah berkata: “Wahai Rasulullah, pada apakah keselamatan?”, beliau bersabda: “Jagalah lisanmu, diamlah di rumahmu dan tangisilah kesalahanmu.” HR. Tirmidzi.

0 komentar:

Posting Komentar