عَنْ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُ إِنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الْمُسْلِمِينَ خَيْرٌ قَالَ >> مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ <<.
Artinya: “Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Sesungguguhnya pernah seorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam: “Muslim manakah yang paling baik?”, beliau bersabda: “Barangsiapa
yang kaum muslim selamat dari lisan dan tangannya.” HR. Muslim.
Hadis di atas menjelaskan kepada kita betapa
pentingnya perdamaian dan persatuan di antara kaum muslimin begitu juga perdamaian dengan kaum selain muslimin. Dari hadis
di atas dapat kita pahami bahwa rasulullah saw menekankan kepada kita hakikat
orang islam hakiki adalah mereka yang dapat menjaga tanganya dari
mencuri,memukul tanpa hak,berbuat perbuatan yang keji, serta dapat menjaga
lisannya dari mencaci maki,berbohong dan lain sebagainya.
Menjaga diri
kita dari hal-hal tersebut menjadi suatu kewajiban karena di dalam perbuatan
tersebut dapat menyebabkan perpecahan,
permusuhan, dsb.
Jika kita
teliti dalam hadis di atas , rasulullah saw mendahulukan kata " اللسان " yang artinya lisan
atau mulut dari pada tangan, hal tersebut mengindikasikan kepada kita umatnya
akan bahaya yang di sebabkan oleh lisan nampaknya lebih besar jika di
bandingkan dengan bahaya yang di sebabkan tangan kita, hal itu sejalan dengan
apa yang di katakana oleh imam ali karamallahu wahjah :
اللسان صغير جرمه كبير جرمه "
"
Artinya :"lisan itu kecil bentuknya tapi besar bahayanya"
Pada akhirnya memang jika kita teliti, sebab
musabab terjadinya peperangan antara suku baik di semenanjung
arab ataupun di indonesia di sebabkan fitnah yang tersebar dari lisan ke lisan
yang tidak beradab.
Bahaya lisan
memang sangat perlu kita perhatikan, tak jarang tanpa kita sadari mulut yang
kotor dapat membuat orang lain sakit hati ,atau membuahkan perceraian antara suami istri, atau bahkan menjadikan
pertumpahan darah waliyadhu billah.
Berikut kami sertakan beberapa hadis yang
menjelaskan akan bahaya lisan manusia :
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ صَمَتَ نَجَا
».
Artinya: “Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang diam
niscaya ia selamat.” HR. Tirmidzi.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم - « مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلاَ يُؤْذِ جَارَهُ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
» .
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah
dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diam.” HR. Bukhari dan Muslim.

Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba benar-benar
berkata dengan sebuah keridhaan Allah yang ia tidak terlalu perhatikan, maka
Allah akan mengangkat dengannya beberapa derajat.” HR. Bukhari.
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا النَّجَاةُ قَالَ
« أَمْسِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ وَابْكِ عَلَى خَطِيئَتِكَ ».
Artinya: “Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku pernah
berkata: “Wahai Rasulullah, pada apakah keselamatan?”, beliau bersabda:
“Jagalah lisanmu, diamlah di rumahmu dan tangisilah kesalahanmu.” HR. Tirmidzi.
0 komentar:
Posting Komentar