Media Dakwah LPDI Al-Ihya Tuban, Dibawah bimbingan Al-ustad Hadi Muhammad Baagil

Rabu, 25 Januari 2017

( KHUTBAH JUM'AT - KEMANA ENGKAU HABISAN MASA MUDAMU )

الحمد لله مبدع الاوراح فى الاجسام المنعم على العباد بالنعم الجسام الذي تفرد بجلال احدينه وكمال صمديته قائما بعز الدوام احمده على ما بلغ من المزاح واشكره على ما اسبغ من الانعام
اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له الملك القدوس السلام
اشهد ان محمد عبده ورسوله خير الانام صلى الله عليه وعلى اله واصحابه صلاة وسلاما متلازمين الى يوم القيام
اللهم صل على سيدنا محمد افضل المخلوقات وعلى اله وصحبه مااختلفت الساعات
اما بعد فيا ايها الناس اتقوالله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون
Hadirin jamah jum’ah yang dimuliakan oleh Allah SWT
Jika kita akan melakukan perjalanan yg panjang, tentu jauh-jauh hari kita sudah mempersiapkan bekal yg banyak. Misalnya ketika kita akan menunaikan ibadah haji ke tanah suci mekah maka kita akan mempersiapkan bekal yg lama, bertahun-tahun lamanya kita menabung utk mencukupi perbekalan menuju ke mekkah, padahal di mekkah hanya sebentar saja.
0
Tapi kita telah mempersiapkan bekal yg begitu lama ? maka bagaimana mungkin kita bisa tdk mempersiapkan apa-apa untuk perjalanan yg panjang menuju akhirat ? sunguh aneh dan ajaib. Demi ALLAH Kita semua akan melakukan perjalanan yg panjang menuju kampung akhirat, Allah Ta’ala telah memberikan kita modal waktu yg sama yaitu 24 jam perhari, maka kita gunakan untuk apa waktu itu ? untuk mempersiapkan bekal menuju ke Ridho’an ALLAH Ta’ala  atau untuk bermaksiat kepada ALLAH Ta’ala ?, Allah Swt berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18)
Dunia adalah tempat kita untuk mengumpulkan bekal menuju perjalanan yg panjang dan tidak berkesudahan, disinilah kita mengumpulkan bekal menuju kepada dua pilihan surga dan neraka.
Ketahuilah, Surga Allah subhanahu wata’ala itu diraih dengan usaha yang sungguh-sungguh dalam beramal. Surga itu disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa yang mereka tahu bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, mereka merasa bahwa gemerlapnya kehidupan dunia ini akan menipu umat manusia dan menyeret mereka kepada kehidupan yang sengsara di negeri akhirat selamanya.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:
 “Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Ali ‘Imran: 185).
Saudaraku yg di Rahmati oleh ALLAH Ta’ala.


Sesungguhnya ALLAH Ta’ala menciptakan kita dg tujuan yg mulia, yaitu dalam rangka kita beribadah kepada ALLAH Ta’ala. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
 “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat: 56)

Kita ketahui bahwa Allah Ta’ala menciptakan kita bukan untuk bersenang-senang semata, bukan untuk makan dan minum saja atau bukan agar kita bisa berzina sepuasnya, atau agar kita bisa mengonsumsi minuman keras, atau agar kita bisa menjadi pengedar narkoba, wallohi bukan seperti itu tujuan di ciptakannya manusia. Alloh Ta’ala telah menyediakan segala sesuatu dialam semesta ini untuk dijadikan manusia penolong dalam rangka beribadah kepada ALLAH Ta’ala. Tidaklah ALLAH Ta’ala menciptakan segalka sesuatu di dunia ini agar kita bisa bermaksiat kpd ALLAH Ta’ala.
maka ketahuilah semua yg kita perbuat di dunia hari ini, akan kita pertanggung jawabkan di hadapan ALLAH Ta’ala,  jika hari ini kita sibuk mengonsumsi Narkoba, jadi pengedar carnopen suka mencuri dan melakukan kemaksiatan yg lain maka apa yg akan kita jawab di hadapan ALLAH Ta’ala kelak ?

Nabi SAW bersabda:
“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).” (HR. At-Tirmidzi dari jalan Ibnu Mas’ud z).

Kaum muslimin yg berbahagia,,,
Jika kelak kita ditanya ALLAH Ta’ala tentang umur ini.. Wahai fulan bin Fulan engkau gunakan untuk apa umur mu ? maka apa yg akan kita jawab kelak ? apakah kita akan menjawab : untuk bermaksiat kepadaMU ya ALLAH, untuk korupsi, untuk berzina untuk minum khomer dan perbuatan keji yg lainnya, jika itu jawaban kita, maka kemana tempat yg pantas kembalinya ? ke surga atau ke Neraka ? kita berlindung kepada ALLAH Ta’ala dari adzab api Neraka.

Sekarang cobalah mengoreksi diri kita sendiri, sudahkah kita menghabiskan umur kita untuk hal-hal yang bermanfaat yang mendatangkan keridhaan Allah subhanahu wata’ala? Ataukah kita habiskan usia kita  dengan perbuatan maksiat yang mendatangkan kemurkaan-Nya? Tidakkah kita takut akan ancaman Allah subhanahu wata’ala terhadap orang yang banyak berbuat dosa dan maksiat? 
Padahal Allah subhanahu wata’ala telah mengancam pelaku kejahatan dalam firman-Nya:
لَيْسَ بِأَمَانِيِّكُمْ وَلا أَمَانِيِّ أَهْلِ الْكِتَابِ مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلا نَصِيرًا
 (Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-angan kalia yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitâb Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.” (An Nisa’: 123)
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
 “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (Al Zalzalah:8).
Saudaraku yg di Rahmati oleh ALLAH Ta’ala
Mungkin kita sering mendengar orang mengatakan: “Mumpung masih muda kita puas-puaskan berbuat maksiat, gampang kalau sudah tua kita sadar.” Sungguh betapa kejinya ucapan ini. Apakah dia tahu kalau umurnya akan panjang? Kalau seandainya dia ditakdirkan panjang, apa ada jaminan dia akan sadar? Atau justru akan bertambah kesesatannya?!

Allah Swt berfirman:
“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34)

Ibnul Qayyim ra berkata: “Sesungguhnya angan-angan adalah modal utama orang-orang yang bangkrut.” (Ma’alim Fi Thariqi Thalabil ‘Ilmi hal. 32)

Bertaqwalah kalian kepada Allah subhanahu wata’ala. Mungkin hari ini kalian sedang berada di tengah-tengah orang-orang yang sedang tertawa, berpesta, dan hura-hura menyambut tahun baru dengan berbagai bentuk maksiat kepada Allah subhanahu wata’ala dan segala bentuk kemaksiatan yg lainnya , tetapi keesokan harinya kalian sudah berada di tengah-tengah orang-orang yang sedang menangis menyaksikan jasad-jasad kalian dimasukkan ke liang lahad (kubur) yang sempit dan menyesakkan.
Betapa celaka dan ruginya kita, apabila kita belum sempat beramal shalih. Padahal, pada saat itu amalan diri kita sajalah yang akan menjadi pendamping kita ketika menghadap Allah subhanahu wata’ala.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Yang mengiringi jenazah itu ada tiga: keluarganya, hartanya, dan amalannya. Dua dari tiga hal tersebut akan kembali dan tinggal satu saja (yang mengiringinya), keluarga dan hartanya akan kembali, dan tinggal amalannya (yang akan mengiringinya).” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Abdullah bin Umar Ra berkata:
“Apabila engkau berada di waktu sore janganlah menunggu (menunda beramal) di waktu pagi. Dan jika berada di waktu pagi, janganlah menunda (beramal) di waktu sore. Gunakanlah masa sehatmu untuk masa sakitmu dan kesempatan hidupmu untuk saat kematianmu.” (HR. Al-Bukhari no. 6416)




Saudaraku yang berbahagia..
Jangan sampai kita menyesal karena telah menyia-nyiakan hidup ini dg banyak bermaksiat kepada ALLAH Ta’ala.., Allah Ta’ala berfirman :
             
“dia berkata: ‘Ya Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap apa yang telah aku tinggalkan. ’ Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja.” (Al-Mu`minun: 99-100)

Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya. Dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang umurnya dan jelek amalannya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Abu Bakrah z, lihat Shahih Al-Jami’ no. 3297).

Maka mari kita gunakan waktu yg tersisa ini untuk banyak-banyak beribadah kepada ALLAH Ta’ala sebagai bekal menuju perjalanan panjang menuju kepada kampung akhirat.

أعوذبالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم والعصر ان الانسان لفي خسر الا الذين امنو وعملوا الصالحاة وتواصوب الحق وتوا صوا بالصبر
بارك الله لي ولكم فى القران العظيم ونفعنى وإياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلاوته انه هو السميع العليم واستغفر الله انه هو الغفور الرحيم...

1 komentar: